KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

Kamis, 03 Juli 2014

Netral di Publik Nyoblos di Bilik

Ini adalah tulisan pertama gw tentang politik.

9 Juli tinggal menunggu hari.
Saatnya kita warga negara Indonesia berpesta. Pesta Demokrasi.
Saatnya kita melakukan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik untuk menggunakan hak pilih kita di dalam bilik TPU.





Ga ngerti harus mulai darimana...
Ada yang ngerasa gerah berlebihan karena kampanye di sosmed yang gila-gilaan sama pendukung/relawan yang dukung capresnya masing-masing secara gila-gilaan?
Kalo gw udah ngrasa gerah lama sampe-sampe gw gelap mata dan meng un-friend beberapa temen di pesbuk gw, trus unfollow salah satu followers gw yang terindikasi relawan salah satu capres.
Di kaskus pun ga ketinggalan copras-capres copras capres mulu.



Bukan masalah relawan capresnya yang gw masalahin, tapi coba deh dirasain lagi direnungin lagi. Udah brapa sahabat yang pecah persahabatannya gara-gara adu argumen dan beda pilihan soal capres?
Brapa relasi yang pecah kongsi gara-gara belain capresnya mati-matian.
Gw ga ngerti.
Banyak orang yang tiba-tiba nyetatus atau ngetwit tentang politik seolah-olah dia paling tau segalanya. Dan tiba-tiba orang yang biasanya ngetwit yang galau-galau balik jalan ngetwit tentang politik seolah dia paling pinter. Gemes ga sih sama yang kayak gini?
Beda crita kalo orang yang bener-bener ngerti politik dan syukur-syukur bijak memilih dan menggunakan kata-kata yang nantinya bakal dibaca sama ribuan bahkan jutaan orang diluar sana. Hla kalo cuman ikut-ikutan doang gara-gara cuman ngerti sepatah dua patah kata dari orang yang sebenernya ga ngerti-ngerti amat masalah politik gimana? Ya gawat kan...

Gw tau gw bukan orang pinter dan orang cerdas dalam menulis, tapi akan gw coba untuk mengeluarkan pendapat gw tentang fenomena copras-capres yang terjadi di nusantara sekitar dua bulanan ini.
Gw juga bukan orang yang bisa menganalisa kayak orang-orang di luar sana dengan menggoreskan tulisannya di blog pribadi mereka sendiri atau di kolom kompasiana.
Tapi gw akan mengeluarkan uneg-uneg gw di blog pribadi gw dengan tulisan, pikiran dan analisa gw sendiri. Analisa yang tidak cerdas. Untuk membuktikan bahwa gw diem di publik tapi ga apatis sama politik.

Capres 1 adalah capres yang kata orang-orang itu ganteng, tegas, berwibawa dan berasal dari keluarga kaya dan terpandang.
Oke.
Gw juga mengamini kalo pak capres 1 ini ganteng. Jaman mudanya tapi.
Beliau ini di-isu-kan memiliki catatan kelam di era reformasi penggulingan Presiden kedua Indonesia yaitu penculikan dan penghilangan aktivis di tahun 1998.
Menurut gw?
Karena gw ga tau apa-apa soal penculikan aktivis itu karena taun 1998 itu gw masih umur 8 tahun dan masih duduk di kelas 3 SD, maka akan gw katakan gw gatau menahu masalah itu.
Dan kata orang-orang Pak Capres 1 ini adalah orang yang bertanggung jawab dibalik pelanggaran HAM yang sudah menghilangkan beberapa aktivis yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.
Dan sekali lagi gw ga akan berkomentar tentang masalah ini karena gw bener-bener ga tau. Yang gw tahu jaman 1998 itu harga chiki yang tadinya 350 rupiah perbungkus naik jadi 500 rupiah perbungkus.
Isu ini seolah jadi senjata yang menyerang beliau dalam langkah pencapresannya bersama Pak mantan perekonomian.
Kemudian karena tersangkut masalah HAM lah katanya beliau ini dikeluarkan dari kemiliteran baret merah.
Dan ga ketinggalan pula isu-isu lain yang dipakai untuk menyerang kubu Pak Capres 1 ini. Apa saja?
Lebih baik baca sendiri lah ya di sosmed atau dimana gitu kek, soalnya gw jarang baca jelek-jeleknya Pak Capres ini karena terlepas dari jelek enggaknya Bapak ini gw tetep menaruh hormat sama beliau.
Jadi gw ga akan menambahi apapun tentang masalah ini yang gw tau Pak Capres 1 ini mudanya ganteng.

Oke kita beralih ke capres selanjutnya.

Capres 2 adalah capres yang dikata orang adalah orang ndeso, cungkring dan ga pantes jadi presiden (kata orang-orang juga)
Kebetulan gw ngerti sepak terjang beliau semasa di Solo sebagai walikota selama dua periode namun di periode kedua beliau pindah ke Jakarta sebagai gubernur.
Gw ga akan cerita banyak tentang kinerja beliau di Solo maupun Jakarta, terserah lo semua yang menilai kayak apa semua orang berhak berpendapat.
Kata orang-orang lagi Pak Capres 2 ini adalah antek wahyudi, remason balpirik geliga, ilumisanti dan bla bla bla. Dan sebelumnya Pak Capres 2 ini juga digoyang isu tak sedap lewat tabloid 'Kompor Rakyat' yang katanya membuat elektabilitas beliau ini menurun. Dan yang terakhir adalah diberitakan beliau ini adalah penganut PKI.
Wah PKI.... (gw mau lah jadi PKI kalo kepanjangannya itu Pasukan Keliling Indonesia, traveling gitu)
Pak Capres ini juga terkenal dengan jargonnya #akurapopo yang akhirnya dibikin lagu sama mbak Jupe.
Dan..
Tapi sejauh yang gw tahu adalah Pak Capres 2 ini adalah orang yang baik dan tentu saja gw hormati juga seperti gw menghormati Pak Capres 1.

Jadi fungsi ngejelek-jelekin capres itu buat apa sih? Buat mempengaruhi orang-orang yang masih goyang pemikirannya mau milih siapa? Atau bikin simpatisan yang sebelumnya di kubu seberang jadi gabung di kubu yang didukung gitu?
Itu sama sekali bukan cara yang beradab dan terhormat.
Kenapa ga ditunjukin aja sih kebaikan dan prestasi capres yang didukung sih ketimbang nyari-nyari cela-nya capres yang lain? Apa udah pada kepengaruh sama tayangan infotemen yang isinya ngupas abis boroknya seleb-seleb glamor di layar tivi itu jadi mau nyaingin mbak Feni Rose?



Yaudah sih, terserah lo pada mau dukung Capres 1 atau Capres 2 yang penting hubungan lo ama temen lo atau sodara lo ga berantakan gara-gara lo brubah jadi hardcore masalah capres. Dukung siapapun capres yang lo anggep baik dan lebih enak kalo ga perlu saling umbar kejelekan masing-masing Capres. Biar gimanapun lo adalah orang yang terpelajar yang seharusnya bisa menghormati siapapun yang bakal jadi Presiden nanti. Semoga ga ada aksi anarkis sehabis penghitungan suara saat salah satu kubu kandidat capres ada yang suaranya dibawah capres yang menang.

Walaupun sekarang jamannya surat terbuka-terbukaan, gw ga pengen ikutan karena pasti bakalan gagal karena gw ga pinter nulis dan ga terbiasa buka-bukaan #eaaaa
Gw mau ngutip salah satu status temen di pesbuk yang gw capture dan gw tampilin disini.


Jadi pesen gw sih, simpan tenaga lo dan keep calm sampe 9 July nanti. Keluarin semua tenaga dan pikiran serta pilihan lo lewat paku yang lo bawa dan kertas yang bakal lo lubangin. Mau Capres 1 atau Capres 2 itu semua terserah lo. Ga bakal ada orang lain di bilik TPS selain lo dan sekat bilik sebagai saksi bisu lo saat pencoblosan disana. Silahkan tentukan pilihan dan pastikan jangan golput karena Indonesia ada di tangan kita.

Pokoknya lo lo pada udah gede, udah tau mana yang baik dan bener. Dan gw yakin lo semua adalah dewasa yang punya pemikiran bijak. Selamat menunaikan ibadah ramadhan ya...

#indonesiamemilih #indonesiadamai

PS : Mari kita gunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya.

Solo, 3 Juli 2014

with love
widipriska / Parasarimbi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komeng